Gambaran Umum


Latar belakang pembangunan BKM

Latar Belakang

Selama ini lembaga yang ada ditengah masyarakat tak pernah memikirkan persoalan yang tengah dihadapi warga miskin, baik masalah ekonomi, sosial maupun lingkungan, biasanya kebijakan-kebijakan yang ada hanya menguntungkan segelintir masyarakat saja tapi kurang menyentuh masyarakat miskin sehingga perlunya dibentuk suatu lembaga baru yang aspiratif dan dibentuk dari partisipasi masyarakat bawah, maka dari itu fasilitator memfasilitasi rembug warga untuk pembangunan BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) yang dapat menampung aspirasi masyarakat bawah dengan pemilihan untuk mencari orang-orang baik, jujur dan memenuhi nilai-nilai luhur kemanusiaan mulai dari basis masyarakat paling rendah.
Jadi organisasi masyarakat dalam hal ini adalah organisasi dan lembaga yang digabungkan oleh masyarakat yang didorong oleh kebutuhan untuk menanggulangi persoalan kemiskinan secara barsama melalui serangkaian proses kegiatan kesepakatan yang dilandasi oleh kesadaran kritis masyarakat terhadap persoalan dan potensi mereka, serta pemahaman akan organisasi masyarakat warga yaitu BKM Datuk Ditiro ini.


Tujuan

Dengan dilaksanakannya rembug warga untuk pembangunan BKM Datuk Ditiro ini di mulai dari tingkat RT (basis masyarakat paling bawah) memberikan pembelajaran masyarakat akan perlunya berorganisasi dalam menanggulangi kemiskinan dari berbagai aspek kehidupan yang menjadi penyebab dari kemiskinan.
Lalu masyarakat mampu memilih pemimpin yang mempunyai sifat-sifat luhur kemanusiaan secara rahasia, tanpa pencalonan, tanpa kampanye untuk duduk dalam BKM. Diharapkan meskipun P2KP telah usai, namun roh P2KP tetap mengalir dalam nafas dan aliran darah warga masyarakat baik ditingkat bawah maupun ditingkat atas dalam setiap kelembagaan yang dinamis dan keberpihakan.


Keluaran

Masyarakat sepakat untuk terorganisasi dalam BKM Datuk Ditiro.
Masyarakat sepakat siapa yang duduk dalam keanggotaan BKM. Di BKM Datuk Ditiro disepakati 11 orang
BKM Datuk Ditiro sebagai lembaga pimpinan kolektif masyarakat terbentuk dengan susunan keanggotaan sesuai dengan pedoman P2KP.
AD/ART BKM Datuk Ditiro telah dibahas dan disepakati secara partisipatif pada rembug warga


Metode Pembangunan BKM

Metode pelaksanaan pembangunan BKM melalui serangkaian FGD, curah pendapat pada kelompok sasaran, tokoh masyarakat, kelompok wanita tentang karasteristik dan ciri organisasi masyarakat serta kriteria pemimpin dan tata cara pemilihan anggota BKM dengan melibatkan seluruh warga masyarakat dalam keseluruhan proses pembangunan BKM baik pada tahap penilaian lembaga yang ada, pembentukan panitia BKM, pembahasan dan pengesahan AD serta pemilihan anggota BKM Datuk Ditiro.


Mekanisme Pembangunan BKM

Mekanisme pelaksanaan pembangunan BKM diawali dengan sosialisasi organisasi BKM dan kepemimpinan kolektif mulai dari tingkat RT (basis masyarakat paling bawah) demikian pula penilaian lembaga masyarakat yang ada.
Dari diskusi organisasi masyarakat warga yang dilakukan masyarakat sepakat untuk membentuk lembaga baru yang dapat menampung aspirasi warga, berpihak pada kelompok miskin, dan orang-orang baik utusan tingkat RT yang nantinya mengikuti rembug warga tentang BKM ditingkat kelurahan yang nantinya keluar 11 nama dari pilihan yang menurut warga memiliki kriteria orang baik yang telah disepakati warga pada refleksi kemiskinan.
Setelah masyarakat memutuskan untuk membangun lembaga baru maka dibentuklah panitia pembangunan BKM dari hasil rembug warga. Setelah panitia telah dipilih diadakan coaching bagi panitia dan membentuk tiga pokja yaitu tim pengurus AD/ Tatib, tim pelaksana dan tim pemantau yang masing-masing terdiri dari tiga atau empat orang utusan tiap RW, sehingga seluruh panitia ada 20 orang dari 11 RW yang ada di Kalukuang.
Setelah coaching maka proses pembangunan BKM diawali dengan pembahasan rancangan AD/Tatib untuk mendapatkan kesamaan pemahaman dan kesepakatan akan jadwal pemilihan utusan masyarakat tingkat RT diseluruh wilayah Kelurahan Kalukuang.
Langkah selanjutnya adalah pemilihan utusan BKM mulai dari tingkat masyarakat paling bawah yaitu RT dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat dewasa (usia wajib pilih) untuk memilih wakil utusan mereka dalam rapat rembug warga untuk pembentukan BKM tingkat kelurahan. Setelah pemilihan tingkat RT rampung dan didapatkan utusan sebanyak 60 orang dari 26 RT,. Karena sudah sesuai dengan ketentuan P2KP, maka selanjutnya dilakukan rapat pembentukan BKM Datuk Ditiro Kelurahan Kalukuang. Dengan dihadiri kurang lebih 100 orang warga masyarakat termasuk wakil utusan dari 26 RT yang terpilih sekaligus menjadi peserta rapat .
Setelah rembug pendirian BKM ditingkat kelurahan dan didapatkan 11 orang anggota pilihan dari 26 utusan RT maka hasil keputusan rapat pembentukan BKM disosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat dan pihak terkait lainnya.


Pembentukan Panitia Pembangunan BKM

Pada saat lokakarya Pemetaan Swadaya sekaligus diadakan pemilihan panitia pembangunan BKM dalam rembug masyarakat warga dan terpilih 11 orang ditambah relawan yang akan membantu dalam kepanitiaan, yang terbagi atas koordinator panitia pembangunan BKM didampingi sekertaris dan bendahara, serta 3 pokja yaitu : Pokja Tim perumus AD/Tatib, Tim pelaksanaan Pemilihan BKM, serta Tim pemantau pemilihan.


Coaching panitia Pembangunan BKM

Coaching panitia dilaksanakan pada tanggal 16-17 Desember 2009 di UKL Unhas, dengan materi kelembagaan, kepemimpinan, tata cara pemilihan, organisasi masyarakat warga, pemutaran film mencari orang-orang baik. Pelaksanaannya selama 2 hari.


Pembahasan AD dan Tata Tertib Pembangunan BKM

Pokja pembahasan AD membahas rancangan AD BKM sementara Pokja tata tertib pembangunan BKM membahas tata cara pemilihan dan kriteria anggota BKM, tugas dan wewenang peserta pemilihan. Pembahasan AD dan Tata tertib dilaksanakan juga pada tanggal 16 Desember 2009 ditempat terpisah.


Sosialisasi BKM, AD,Tata Tertib Pemilihan Utusan BKM

Sosialisasi tentang organisasi masyarakat warga, AD, dan Tata Tertib dilakukan ditiap RW sebelum pelaksanaan pemilihan, namun dilakukan kembali pengulangan sosialisasi di setiap RT sesaat sebelum pemilihan utusan RT dilakukan.


Rembug Masyarakat warga Tingkat RT

Rembug warga di tingkat RT mengadakan pertemuan dengan melibatkan segenap komponen masyarakat untuk memilih wakil utusan masyarakat tingkat bawah dalam rapat pembentukan BKM ditingkat kelurahan.Keterlibatan perempuan dan masyarakat miskin nampak pada pemilihan ditingkat masyarakat bawah.


Rembug Masyarakat warga Untuk Pembentukan BKM di Tingkat Kelurahan

Rapat pembentukan BKM ditingkat kelurahan dihadiri kurang lebih seratus orang, perwakilan dari utusan 26 RT dari 5 RW yang berpartisipasi di kelurahan Kalukuang yang terpilih, sekaligus sebagai peserta rapat pada pengesahan AD BKM. Sehingga rapat dianggap quorum untuk dilanjutkan ke jenjang pemilihan utusan BKM kelurahan Kalukuang .
Hasilnya keluar 11 nama utusan RW, 2 diantaranya wanita dan 9 laki-laki dan terdapat 7 orang miskin.